

Please do not sleep yet... ;)
Please do not sleep yet... ;)
2024-08-20T10:00:01 | TURU Bed Editorial Team
Halo Sobat TURU! Pernahkah kamu terbangun dari tidur dengan keringat dingin? Hiperhidrosis sekunder atau yang sering disebut keringat dingin adalah kondisi di mana terjadi produksi keringat secara berlebihan tanpa disertai peningkatan suhu badan. Kondisi ini berbeda dengan keringat yang biasa muncul karena aktivitas fisik atau kondisi lingkungan yang panas.
Berbagai faktor bisa menjadi penyebab keringat dingin, termasuk keadaan syok, infeksi oleh bakteri, perasaan mual, nyeri kepala, dan masalah psikologis seperti panic attack. Simak ulasan berikut untuk mengetahui lebih dalam seputar keringat dingin.
Apa itu Keringat Dingin?
Keringat dingin adalah kondisi berupa keluarnya keringat berlebih dari dalam tubuh dan bukan diakibatkan oleh aktivitas fisik maupun temperatur udara. Beberapa bagian tubuh yang sering kali keluar keringat dingin adalah ketiak, telapak tangan, dan telapak kaki.
Keringat dingin sering kali disamakan dengan berkeringat di malam hari atau night sweat. Padahal, dua kondisi tersebut berbeda. Keringat dingin adalah kondisi tubuh yang bisa terjadi kapan saja, sedangkan night sweat hanya terjadi pada malam hari terutama saat kamu sedang tidur.
Penyebab Keringat Dingin
Penyebab keringat dingin sangat beragam, mulai dari rasa cemas berlebih, syok, infeksi bakteri, hingga kondisi medis tertentu. Berikut penjelasannya.
Salah satu kondisi yang paling sering menjadi penyebab keringat dingin adalah serangan panik atau panic attack. Keringat dingin akan muncul sebagai respon tubuh terhadap ancaman yang dirasakan ketika seseorang sedang mengalami cemas dan panik.
Keringat dingin dapat muncul jika seseorang mengalami syok, baik itu karena cedera ataupun komplikasi dari suatu penyakit. Syok merupakan suatu kondisi berupa berkurangnya aliran darah yang membawa oksigen ke organ vital dalam tubuh, seperti otak dan jantung. Syok dapat berakibat fatal hingga mengancam nyawa jika tidak mendapatkan penanganan medis yang tepat sesegera mungkin.
Bila keringat dingin disertai dengan sesak napas, nyeri dada, pusing, hingga penurunan kesadaran, kamu perlu mewaspadai kondisi ini sebagai tanda serangan jantung. Segera hubungi ambulans untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat bila merasakan gejala-gejala tersebut.
Penyebab berikutnya dari keringat dingin adalah hipoglikemia. Hipoglikemia adalah kondisi medis yang sering kali menjadi komplikasi penyakit diabetes berupa rendahnya kadar gula darah dalam tubuh. Hipoglikemia juga dapat menimbulkan beberapa gejala lain, seperti kesemutan, lemas, jantung berdebar, tubuh gemetar, dan pucat.
Keringat dingin adalah salah satu bentuk reaksi sistem imun tubuh ketika terserang infeksi bakteri atau virus tertentu. Infeksi bakteri umumnya juga akan menunjukkan beberapa gejala lain, seperti nyeri otot, demam, dan lemas.
Sekarang kamu sudah tahu beberapa alasan bisa terbangun dengan keringat dingin, di blog selanjutnya MinTu akan membagikan informasi mengenai gejala dan cara mengatasi keringat dingin jadi jangan lupa baca blog TURU lagi besok ya, Sobat TURU!
Category :